Selasa, 24 Maret 2015

BAB 1 Perekonomian Indonesia

Bab 1


1.1 Pengertian Sistem
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk meraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara  lain ideologi  bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi Sistem Ekonomi :
  • Kemiskinan
  • Tingkat pendapatan
  • Kesejangan sosial
  • Demografi penduduk
  • Pendidikan
  • Kesehatan

Berbagai ahli di berbagai dunia mendefisinikan pendapatnya mengenai arti sistem. Namun apapun definisinya suatu sistem perlu memiliki ciri-ciri,diantaranya :

  • Setiap sistem memiliki tujuan
  • Setiap sistem memiliki batas lingkungan yang bersifat terbuka dalam arti dapat berinteraksi dengan yang lainnya
  • Saling berhubungan dan saling ketergantungan
  • Setiap sistem memiliki proses transformasi
  • sistem mampu mengkontrol diri sendiri dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya
1.2 Sistem Ekonomi dan Sistem Politik

Pelaksaan suatu sistem ekonomi di suatu negara akan berjalan mulus apabila lingkungan kelembagaannya juga mendukung. Hubungan sistem ekonomi dengan sistem politik adalah :

  • Liberalisme (liberal) dengan Komunisme (komunis),konteksnya adalah Ideology Politik
  • Demokrasi (demokratis) dengan Otokrasi (otoriter),kontksnya adalah rejim pemerintahan (cara pemindahan)
  • Egalitarianism (egaliter) dengan Etatisme (etatis),konteksnya adalah penyelenggaraan kenegaraan
  • Desentralisme (desentralistis) dengan Sentralisme (sentralistis),konteksnya adalah struktur birokrasi 
  • Kapitalisme (kapitalis) dengan Sosialisme (sosialis),konteksnya adalah Ideology Ekonomi
  • Mekanisme pasar dengan Perencanaan Terpusat,konteksnya adalah pengelolaan ekonomi
Sistem ekonomi suatu Negara bersifat khas, sehingga dapat dibedakan dari sistem yang berlaku atau diterapkan di Negara lain, berdasarkan beberapa sudut tinjauan, yakni :

  • Sistem kepemilikan sumber daya dan faktor produksi
  • Keluluasaan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya
  • Kadar peranan pemerintah dalam mengatur,merencanakan dan mengarahkan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya


1.3 Kapitalisme dan Sosialisme

Dengan bertambah banyak jumlah penduduk berserta kebutuhannya,semakin dirasakan perlunya 
perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak bisa dipertahankan lagi,mengingat hambatan-hambatan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

  • sulit menemukan pihak-pihak yang memiliki keinginan yang sama.
  • sulit menentukan nilai komoditi yang akan ditukarkan.
  • sulitnya melakukan pembayaran yang tertunda.
  • sulitnya melakukan transaksi dalam jumlah yang banyak atau besar.
Adanya hambatan-hambatan tersebut,para cendekiawan mulai memikirkan cara untuk memberikan manfaat perekonomian yang bisa digunakan oleh manusia. Hasil pemikiran tersebut adalah :

  1. Sistem Perekonomian Pasar (Kapitalisme/Liberalisme)
Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar.Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Istilah kapitalisme, dalam arti modern, sering dikaitkan dengan Karl Marx.Dalam magnum opus Das Kapital, Marx menulis tentang "cara produksi kapitalis" dengan menggunakan metode pemahaman yang sekarang dikenal sebagai Marxisme. Namun, sementara Marx jarang menggunakan istilah "kapitalisme", namun digunakan dua kali dalam interpretasi karyanya yang lebih politik, terutama ditulis oleh kolaborator Friedrich Engels. Pada abad ke-20 pembela sistem kapitalis sering menggantikan kapitalisme jangka panjang dengan frase seperti perusahaan bebas dan perusahaan swasta dan diganti dengan kapitalis rente dan investor sebagai reaksi terhadap konotasi negatif yang terkait dengan kapitalisme.Dasar bekerjanya sistem ini adalah kegiatan invisible hand / tangan tangan yang tidak kelihatan yang dicetuskan oleh ahli ekonomi Adam Smith. Dasar ini berasal dari dari paham kebebasan. Buku Adam Smith yang berjudul “The Theory Of Sentiments” menjadi kerangka moral bagi ide-ide ekonominya (1759). Diantara para ahli ekonomi yang cukup terkenal hingga sampai ini pandangannya masih relefan adalah J.M Keynes,beliau berpendapat bahwa negara yang merupakan suatu kekuatan diluar sistem liberalisme ini haruslah ikut campur tangan dalam kegiatan ekonomi agar pekerjaan selalu tersedia bagi semua warganya.

Karakteristik Perekonomian Kapitalisme :
  • Faktor-faktor produksi yang dikuasai oleh Swasta yang meliputi tanah,modal,tenaga kerja,dan kewirausahawan
  • Pengambilan keputusan bersifat desentralisasi
  • Umpan balik yang diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi
     2.    Sistem Perekonomian Perencanaan (Estastisme/Sosialisme)

Pencetus ide ini adalah Karl Max yang terinspirasi dari penderitaan yang dialami oleh buruh yang terjadi pada saat itu,sebagai ulah kapitalisme. Tahap-tahap ide etastime/sosialisme yang sempat muncul adalah :
  • Tahap dimana prinsip ekonominya adalah setiap orang yang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya,dan setiap orang yang menerima sesuai dengan karyanya.
  • Tahap tersebut berkembang menjadi "setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya,dan setiap orang yang menerima sesuai dengan kebutuhannya".
Sistem Sosialisme terdiri dari 2 Sistem sosialis dan berserta karakterisitiknya :

Sistem Sosialis Pasar
Sistem Sosialis Terencana
Faktor-faktor produksi dikuasi oleh negara/pemerintah
Faktor-faktor produksi dikuasi oleh negara/pemerintah
Pengambilan keputusan bersifat desentralisasi

Pengambilan keputusan bersifat sentralisasi
Rangsangan atau umpan balik berupa moral dan material sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi

Rangsangan dan insetif yang diberikan berupa material dan moral sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi
















1.4 Persaingan Yang Terkendali

Ditnjau berdasarkan sistem pemilkan sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, tidak terdapat alasan untuk menyatakan bahwa sitem ekonomi kita adalah kapitalistik. Sama halnya,tak pula cukup argumentasi untuk mengatakan bahwa kita menganut sistem ekonomi sosialis.Indonesia mengakui pemilkan individual atas faktor-faktor produksi; kecuali untuk sumberdaya, sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh negara. Hal ini,sebagaimana diketahui bersama, diatur dengan tegas oleh pasal 3 UUD 1945. Jadi, secarakonstiusional ,sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalisme dan bukan sosialisme.

1.5 Kadar Kapitalisme dan Sosialisme

Sistem ekonomi indonesia mengambil dari sistem kapitalisme dan sistem sosialisme yang tidak semuanya diambil. Sistem Kapitalisme jika ada kesalahan dalam praktek perdagangan yang tidak sehat, maka persaingan bebas diganti menjadi persaingan tidak sempurna (Oligopoli, Monopoli, dsb) karena kebijaksanaan moneter pemerintah yang kurang besar, dan tetap mempertahankan hak-hak dan kebebasan azasi manusia (inti demokrasi politik, dalam UUD ‘ 45 dan pancasila) dan sistem ekonomi indonesia menuju azas desentralisasi dalam birokrasi pengambilan keputusan. Sistem Sosialisme adalah lebih menekan koreksi terhadap ditribusi pendapatan dan kekayaaan yang tidak merata, dan menekan pada keadilan masyarakat sehingga kelembagaanekonomi yang ada isinya dapat berubah tergantung psikologi yang dipengaruhi olehperkembangan dunia. Sehingga Sistem Ekonomi Indonesia, memberikan kebebasan kepada individu untuk berusaha semaksimal mungkin dan hak-hak setiap individu tersebut diakui oleh negara (kapitalisme) tetapi untuk sumber-sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti listrik, air dikuasai oleh negara (sosialisme).

sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar