1.1 Pengertian Sistem
Sistem ekonomi adalah suatu
aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan
kegiatan ekonomi untuk meraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap
negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ideologi
bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi Sistem Ekonomi :
- Kemiskinan
- Tingkat pendapatan
- Kesejangan sosial
- Demografi penduduk
- Pendidikan
- Kesehatan
Berbagai ahli di berbagai dunia mendefisinikan
pendapatnya mengenai arti sistem. Namun apapun definisinya suatu sistem perlu
memiliki ciri-ciri,diantaranya :
- Setiap sistem memiliki tujuan
- Setiap sistem memiliki batas lingkungan yang bersifat terbuka dalam arti dapat berinteraksi dengan yang lainnya
- Saling berhubungan dan saling ketergantungan
- Setiap sistem memiliki proses transformasi
- sistem mampu mengkontrol diri sendiri dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya
Pelaksaan suatu sistem
ekonomi di suatu negara akan berjalan mulus apabila lingkungan kelembagaannya
juga mendukung. Hubungan sistem ekonomi dengan sistem politik adalah :
- Liberalisme (liberal) dengan Komunisme (komunis),konteksnya adalah Ideology Politik
- Demokrasi (demokratis) dengan Otokrasi (otoriter),kontksnya adalah rejim pemerintahan (cara pemindahan)
- Egalitarianism (egaliter) dengan Etatisme (etatis),konteksnya adalah penyelenggaraan kenegaraan
- Desentralisme (desentralistis) dengan Sentralisme (sentralistis),konteksnya adalah struktur birokrasi
- Kapitalisme (kapitalis) dengan Sosialisme (sosialis),konteksnya adalah Ideology Ekonomi
- Mekanisme pasar dengan Perencanaan Terpusat,konteksnya adalah pengelolaan ekonomi
- Sistem kepemilikan sumber daya dan faktor produksi
- Keluluasaan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya
- Kadar peranan pemerintah dalam mengatur,merencanakan dan mengarahkan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya
1.3 Kapitalisme dan Sosialisme
Dengan
bertambah banyak jumlah penduduk berserta kebutuhannya,semakin dirasakan
perlunya
perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak
bisa dipertahankan lagi,mengingat hambatan-hambatan yang dihadapi adalah
sebagai berikut:
- sulit menemukan pihak-pihak yang memiliki keinginan yang sama.
- sulit menentukan nilai komoditi yang akan ditukarkan.
- sulitnya melakukan pembayaran yang tertunda.
- sulitnya melakukan transaksi dalam jumlah yang banyak atau besar.
- Sistem Perekonomian Pasar (Kapitalisme/Liberalisme)
Karakteristik Perekonomian Kapitalisme :
- Faktor-faktor produksi yang dikuasai oleh Swasta yang meliputi tanah,modal,tenaga kerja,dan kewirausahawan
- Pengambilan keputusan bersifat desentralisasi
- Umpan balik yang diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelaku ekonomi
Pencetus ide ini adalah Karl Max yang
terinspirasi dari penderitaan yang dialami oleh buruh yang terjadi pada saat
itu,sebagai ulah kapitalisme. Tahap-tahap ide etastime/sosialisme yang sempat
muncul adalah :
- Tahap dimana prinsip ekonominya adalah setiap orang yang memberi (kepada masyarakat) menurut kemampuannya,dan setiap orang yang menerima sesuai dengan karyanya.
- Tahap tersebut berkembang menjadi "setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya,dan setiap orang yang menerima sesuai dengan kebutuhannya".
Sistem
Sosialis Pasar
|
Sistem Sosialis
Terencana
|
Faktor-faktor
produksi dikuasi oleh negara/pemerintah
|
Faktor-faktor
produksi dikuasi oleh negara/pemerintah
|
Pengambilan
keputusan bersifat desentralisasi
|
Pengambilan
keputusan bersifat sentralisasi
|
Rangsangan
atau umpan balik berupa moral dan material sebagai sarana memotivasi para
pelaku ekonomi
|
Rangsangan
dan insetif yang diberikan berupa material dan moral sebagai sarana
memotivasi para pelaku ekonomi
|
1.4 Persaingan Yang Terkendali
Ditnjau berdasarkan sistem
pemilkan sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, tidak terdapat alasan
untuk menyatakan bahwa sitem ekonomi kita adalah kapitalistik. Sama halnya,tak
pula cukup argumentasi untuk mengatakan bahwa kita menganut sistem ekonomi
sosialis.Indonesia mengakui pemilkan individual atas faktor-faktor produksi;
kecuali untuk sumberdaya, sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak,
dikuasai oleh negara. Hal ini,sebagaimana diketahui bersama, diatur dengan
tegas oleh pasal 3 UUD 1945. Jadi, secarakonstiusional ,sistem ekonomi Indonesia
bukan kapitalisme dan bukan sosialisme.
1.5 Kadar Kapitalisme dan Sosialisme
Sistem ekonomi indonesia mengambil dari
sistem kapitalisme dan sistem sosialisme yang tidak semuanya diambil. Sistem Kapitalisme jika
ada kesalahan dalam praktek perdagangan yang tidak sehat, maka persaingan bebas
diganti menjadi persaingan tidak sempurna (Oligopoli, Monopoli, dsb) karena
kebijaksanaan moneter pemerintah yang kurang besar, dan tetap mempertahankan
hak-hak dan kebebasan azasi manusia (inti demokrasi politik, dalam UUD ‘ 45 dan
pancasila) dan sistem ekonomi indonesia menuju azas desentralisasi dalam
birokrasi pengambilan keputusan.
Sistem Sosialisme adalah lebih menekan koreksi terhadap ditribusi pendapatan
dan kekayaaan yang tidak merata, dan menekan pada keadilan masyarakat sehingga
kelembagaanekonomi yang ada isinya dapat berubah tergantung psikologi yang
dipengaruhi olehperkembangan dunia. Sehingga Sistem Ekonomi Indonesia, memberikan
kebebasan kepada individu untuk berusaha semaksimal mungkin dan hak-hak setiap
individu tersebut diakui oleh negara (kapitalisme) tetapi untuk sumber-sumber
daya yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti listrik, air dikuasai oleh
negara (sosialisme).
sumber :
elearning.stia-naganraya.ac.id/download.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar